Selasa, 12 Oktober 2010

Nasehat Mendidik Anak

Dorothy Law Nolte (2000: 104) memberi nasehat

Jika anak dibesarkan dengan celaan ia belajar memaki
Jika anak dibesarkan dengan permusuhan ia belajar berkelahi.
Jika anak dibesarkan dengan ketakukan ia belajar gelisah.
Jika anak dibesarkan dengan rasa hiba ia belajar menyesali diri.
Jika anak dibesarkan dengan olok-olok ia belajar rendah diri.
Jika anak dibesarkan dengan iri hati ia belajar kedengkian.
Jika anak dibesarkan dengan dipermalukan ia belajar merasa bersalah.
Jika anak dibesarkan dengan dorongan ia belajar percaya diri.
Jika anak dibesarkan dengan toleransi ia belajar menahan diri.
Jika anak dibesarkan dengan pujian ia belajar menghargai.
Jika anak dibesarkan dengan penerimaan ia belajar mencintai.
Jika anak dibesarkan dengan dukungan ia belajar menyenangi diri.
Jika anak dibesarkan dengan pengakuan ia belajar mengenali tujuan
Jika anak dibesarkan dengan rasa berbagi ia belajar kedermawan
Jika anak dibesarkan dengan kejururan ia belajar kebenaran dan keadilan
Jika anak dibesarkan dengan rasa aman ia belajar menaruh kepercayaan.
Jika anak dibesarkan dengan persahabatan ia belajar menemukan cinta
Jika anak dibesarkan dengan ketenteraman ia belajar berdamai dengan pikiran.

Rabu, 06 Oktober 2010

Bahaya Tatto Bagi Tubuh

Menyimak Perkembangan akhir akhir ini, tidak sedikit generasi muda, khususnya Pelajar ( Siswa / Siswa )terjebak dengan prilaku yang kurang baik yaitu memberi Tatto pada tubuh walaupun hanya sebagian kecil dan masih tersembunyi, saya menemukan tulisan yang cukup bagus dari inbox facebook saya, semoga dapat menjadikan perenungan bagi anak anak yang mau mencoba coba men Tatto tubuhnya



Tato belakangan menjadi tren sendiri dikalangan masyarakat. Bukan hanya kaum adam, perempuan juga belakangan gemar menggambar badan. Sebelumnya orang menilai tato identik dengan kriminalitas, namun saat ini, tato sebagai sebuah simbol, estetika, seni, dan kesenangan semata. Namun waspadai bahaya mentato tubuh. Resiko yang timbul akan sangat berbahaya jika dilakukan pada bagian tubuh tertentu. Pembuatan tato yang tepat harus memperhatikan tiga hal yakni kondisi fisik, profesionalitas, serta kebersihan.



Dr. Sriyatti Sengkey, DK, salah satu ahli aesthetic mengatakan bahwa belakangan pembuatan tato dengan menggunakan jarum yang tidak steril. Dan jika ini tidak diperhatikan, seni tato justru bisa jadi media menularkan beberapa penyakit seperti hepatitis, penyakit kulit dan bahkan HIV. Sriyatti melanjutkan bawa masyarakat umum tidak banyak yang tahu efek yang ditimbulkan setelah mentato tubuh. Permukaan kulit yang ditato mengalami pembengkakan dan terjadi infeksi, sementara kulit yang sudah terkena tato sampai pada bagian dermis atau bagian paling dalam kulit, tidak bisa dikeluarkan lagi.



Saat dilakukan penusukan jarum pada kulit bisa terkena MRSA yang merupakan salah satu penyakit kulit yang mematikan. MRSA merupakan jenis bakteri yang tumbuh berkembang melalui penindikan tato. MRSA adalah jenis staphylococcus yang resisten terhadap methicilin. Gejala terserang virus MRSA ini adalah nampak benjolan-benjolan kecil pada kulit sehingga kemungkina besar akan menyebabkan radang paru dan kanker darah



sumber:whatzups.com

dari rangkuman tulisan di atas semoga anak anak yang mau mencoba coba hal tersebut akan membatalkan niatnya.